Setelah melalui serangkaian uji coba, pantas-pantas saja bila predikat
Fortuner SUV terbaik disandangkan pada mobil keluaran dari PT Toyota Astra Motor. Perjalanan jauh melintasi antar benua yang boleh dikatakan mustahil untuk dilakukan, ternyata mampu diselesaikan dengan baik oleh Fortuner SUV bersama Tim ekspedisi dengan mencapai finish di kota Roma tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Pertamina Fastron Euroasia Yepe Expedition 2011 merupakan sebuah ekspedisi perjalanan melintasi benua Asia dan Eropa hasil kerjasama antara Pertamina bersama Toyota Astra Motor pada tahun lalu. Toyota Fortuner mempunyai andil yang sangat besar dibalik suksesnya Pertamina Fastron Euroasia Yepe Expedition 2011.
Dalam kesempatan tersebut, Toyota Astra Motor menyertakan empat unit Toyota Fortuner 2.7 liter bensin yang dilengkapi dengan sistem penggerak 4x4. Mesin 2 TR-FE 2.7 L DOHC 16 Valve VVT-i merupakan mesin terhandal dan sangat tangguh yang dipergunakan Toyota Fortuner untuk menghadapi berbagai medan yang sulit. Padahal tidak banyak perubahan atau modifikasi yang dilakukan pada Toyota Fortuner, namun tentu saja berbagai persiapan dilakukan dengan baik mengingat perjalanan tersebut merupakan perjalanan jauh dan sulit serta akan memakan waktu berbulan-bulan.
Seperti apa perjalanan lintas benua yang dilakukan oleh Fortuner SUV bersama Tim ekspedisi? Tantangan serta rintangan apa saja yang dialami oleh Tim selama menempuh perjalanan jauh tersebut? Yuk mari kita simak ulasan lengkap perjalanan Tim dalam Pertamina Fastron Euroasia Yepe Expedition 2011.
Fortuner SUV Terbaik
Pada tanggal 17 Agustus 2011 yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI merupakan awal sejarah pembuktian Fortuner SUV sebagai satu-satunya mobil terbaik hasil rakitan anak bangsa yang mampu melintas benua Asia dan Eropa, melintasi kurang lebih 23 negara, 60 kota dengan jarak tempuh puluhan ribu kilometer.
Tim ekspedisi yang berjumlah 16 orang dengan mengendarai empat unit mobil Toyota Fortuner dilepas oleh Jhonny Darmawan selaku Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor di Gedung Pertamina Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menyatakan kebanggaannya akan putra bangsa dalam menapaktilas perjalanan Marcopolo serta mengharapkan pada Fastron Euroasia Yepe Expedition 2011 dapat menanamkan rasa nasionalisme dan menginspirasi seluruh elemen bangsa untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia.
Selesai acara pelepasan, Tim ekspedisi melakukan start dari Gedung Pertamina Jakarta. Malaysia merupakan negara pertama yang harus dilalui Tim ekspedisi. Sebagai negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara, Malaysia mempunyai iklim dan cuaca yang hampir sama dengan Indonesia. Tentu saja ini bukan merupakan tantangan buat Tim bahkan sebaliknya Tim ekspedisi sangat menikmati perjalanan awal tersebut.
Rintangan pertama yang dihadapi Tim ekspedisi yakni saat memasuki negara Thailand. Sama halnya dengan negara Malaysia, seharusnya di negara Thailand yang memiliki iklim yang sama dengan Indonesia tidak akan menjadi rintangan buat Tim. Akan tetapi pada saat memasuki kawasan Bangkok, daerah tersebut diterjang oleh banjir bandang. Hujan deras yang mengguyur Bangkok pada waktu itu menyebabkan bendungan waduk setempat tidak mampu menahan luapan air, sehingga bendungan menjadi jebol. Dari situlah terjadi banjir bandang yang lumayan dashyat. Namun Tim berhasil melewati rintangan tersebut dan melanjutkan kembali perjalanan mereka ke Laos.
Tantangan berikutnya adalah saat memasuki kawasan Cina. Tentu kita tahu bukan, Cina merupakan sebuah negara yang memiliki daratan terluas di muka bumi. Dengan begitu, berbagai ragam kontur dan iklim yang berbeda terdapat di sana dan ini tentu merupakan tantangan tersendiri bagi Tim. Kota pertama di Cina yang disinggahi dan yang merupakan bagian rute perjalanan Tim ekspedisi adalah kota Don Huang di Propinsi Gansu yang terkenal dengan padang pasir Mingsha Mountain.
Bisa tidak Anda membayangkan melakukan perjalanan di padang pasir yang luas? Tentu sangat melelahkan bukan? Bila siang, terik matahari akan sangat membakar. Malam hari akan terasa sangat dingin. Apalagi memasuki bulan Nopember, cuaca di sana mulai memasuki musim dingin. Tercatat suhu sempat mecapai 1 derajat celsius. Namun meskipun begitu, Fortuner SUV yang memiliki sistem penggerak 4x4 menjadi perangkat penting untuk menuntaskan perjalanan. Kombinasi suspensi depan double wishbone with stabilizer dan suspensi belakang 4 Link dengan Lateral Rod mampu bekerja sempurna di cuaca yang sangat dingin sekalipun.
Perjalanan dilanjutkan kembali dengan memasuki kota Kun Ming di mana di kota ini odometer sudah mencapai angka lebih dari 10.000 km. Kemudian berikutnya kota Cheng Du. Kali ini rute yang dilewati merupakan jalan bebas hambatan yang berada di atas danau. Mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.7 liter yang didukung teknologi DOHC dan VVT-i bisa menghasilkan power yang cukup berlimpah untuk melesat di jalan tol.
Setelah keluar dari negara Cina, berikutnya Tim akan memasuki kawasan Asia Tengah. Di sinilah
Fortuner SUV Terbaik benar-benar mendapat ujian sesungguhnya. Ini dikarenakan kondisi alam dan cuaca yang sangat ekstrim. Di Kyrghyztan, Tim harus melintasi pegunungan batu bersalju dengan kontur jalan berliku dan naik turun. Tidak itu saja, cuaca yang sangat dingin ikut menambah berat medan yang ditempuh. Kondisi alam dan cuaca yang ekstrim tersebut harus dihadapi oleh Tim ekspedisi selama menjelajah di negara-negara kawasan Asia Tengah yang lain seperti Khazakstan, Uzbekistan, Turkmeniztan dan terakhir di Iran.
Lalu bagaimana dengan kondisi serta fisik dari Toyota Fortuner?
Fortuner SUV terbaik tetap tangguh dan tidak mengalami kerusakan mesin apapun. Salah satu kuncinya adalah teknologi VVT-I yang didukung sensor oksigen. Sistem ini mampu mendeteksi jumlah oksigen yang masuk ke ruang bakar. Dengan sistem yang bisa mendeteksi jumlah oksigen yang masuk, sistem bisa menakar kebutuh oksigen yang diperlukan. Katup masuk ke ruang bakar juga bisa di kendalikan lama bukaannya disesuaikan dengan kondisi medan dan beban mobil. Dengan demikian mesin selalu bisa memproduksi tenaga yang dibutuhkan sesuai kebutuhan.
Singkat cerita, setelah Tim berhasil mencapai Iran sebagai negara terakhir di kawasan Asia Tengah, Tim Ekspedisi kemudian melanjutkan perjalanan ke Turki yang merupakan pintu masuk ke sejumlah negara-negara Eropa.
Di Bulgaria, Tim sempat memeriksa kondisi mobil di bengkel Toyota setempat. Setelah selesai memeriksa kondisi mobil, perjalanan dilanjutkan menuju Serbia, Hungaria, Austria dan yang terakhir Italia. Akhirnya pada tanggal 20 Desember 2011, Tim ekspedisi berhasil mencapai finish di kota Roma. Rombongan yang berjumlah 16 orang langsung disambut hangat oleh KBRI di Italia.
Berikut adalah video perjalanan
Fortuner SUV Terbaik yang berhasil diabadikan saat melintasi benua Asia dan Eropa, sebanyak 23 negara serta telah melalui 60 kota besar di dunia.